Waktu Teduh

Pada hari libur, biasanya orang-orang pergi untuk berlibur. Ada yang ke pantai, ke gunung, ke objek wisata, dan bahkan sampai ke luar negeri. Semua orang seakan-akan berbondong-bondong untuk memamerkan foto liburan, makanan, dan sebagainya. Apakah memang harus begitu? Tak selamanya liburan identik dengan jalan-jalan atau haha hihi.

Kita perlu mengambil suatu waktu teduh untuk mencari ketenangan hati dan berintrospeksi. Kita perlu berdiam diri, mengingat akan hal-hal yang sudah pernah terjadi. Kita tak perlu mencari perhatian orang lain. Pada suatu waktu, kurasa diam adalah emas. Seperti suatu kutipan yang mengatakan bahwa tak perlu menjelaskan tentang diri kita kepada siapa pun, yang membenci akan tetap membenci kita dan yang mencintai tak perlu alasan untuk tetap mencintai kita. Jadi menurut opiniku, ada kalanya ketika diserang berbagai fitnah, tak perlu berkata-kata apa pun kepada siapa pun dan biarlah sang waktu yang membuktikan bahwa semua itu hanyalah fitnah.

Waktu teduh sangat diperlukan untuk memfokuskan kembali pikiran kepada hal-hal yang penting di dalam hidup ini. Ya, hiruk pikuk di tengah dunia ini sering kali membelokkan fokus kita dari hal-hal penting ke hal-hal yang sesungguhnya kurang penting. Saat itu adalah saat yang tepat untuk berkomunikasi dengan Tuhan melalui berdoa secara pribadi dan membaca Kitab Suci. Selain itu, kita bisa berintrospeksi. Apa saja dosa yang telah kita lakukan? Segera akui dan ambil rencana untuk menghindarinya. Kita juga dapat belajar hikmah di balik setiap cobaan yang kita hadapi. Semuanya pasti ada dalam rencana Tuhan. Marilah kita menyiapkan waktu teduh setiap hari.

#30DWCJilid12, #30DWC, #Day9


Komentar