Biola dan Sepak Bola

Michael menendang bola di hadapannya. Bola itu meluncur jauh ke arah Budi. Budi segera menangkap bola dengan kakinya, kemudian ia menendangnya hingga masuk ke dalam gawang. “Goool!” teriak tim Budi serentak. “Akhirnya kita menang. Yeay. Tim Ali selama ini selalu berhasil mengalahkan kita. Haha. Ini berkat tendangan lu yang jauh, Michael,” sorak Budi kegirangan. Michael memang baru saja bergabung dalam tim Semangat, tetapi ia sudah berlatih rutin dari kecil. Setiap hari tak pernah lupa bermain sepak bola di lapangan, baik sendiri maupun berkelompok.

Fajar mulai menampakkan dirinya. Seperti biasa, lelaki botak bertubuh tinggi ini mengajak Lusi pulang bersama. Di jalan, tepatnya di dalam mobil Michael, Lusi berkata,”Sayang, aku nggak suka kamu bermain sepak bola. Kotor-kotoran dan keringetan. Aku suka cowok pecinta musik. Aku pingin kamu belajar biola bareng sama aku. Kamu mau kan, Say?” Michael terkejut,”Aku nggak tau, Say. Kamu tau kan aku suka main sepak bola.”

Oleh karena cintanya kepada Lusi, Michael mau belajar biola bersama pacarnya yang cantik jelita serta ahli bermain berbagai alat musik ini. Ibu guru muda dengan sabar mengajari peserta kursus satu per satu hingga jelas dan bisa mempraktikkan contoh darinya. Sebulan berlalu, Michael pun mulai bisa memainkan lagu Bagimu Negeri dengan biola. “Tuh kan apa kubilang. Kita keren kalo main biola. Plis tinggalin sepak bola ya. Kalo jatuh ke lumpur, aku jijik, Say,” ujar Lusi.

Jadwal Michael berlatih sepak bola bentrok dengan jadwal kursus biola. Sudah lama ia tak datang latihan. Saat makan malam bersama, Michael menjelaskan duduk permasalahannya. Budi mengutarakan opininya, “Jangan membohongi dirimu sendiri hanya demi wanita. Jujurlah padanya.” Jawab Michael, “Thanks ya.”

Michael mencurahkan isi hatinya pada Lusi,”Aku tak mau membohongi diriku dan menjadi orang lain. Alunan biola nan merdu memang memikat hatiku, dan aku sudah mulai menguasai tekniknya. Tapi, itu bukan cita-citaku. Selamat tinggal, Lusi.” Sejak hari itu mereka putus. Michael mengejar cita-citanya untuk menjadi pemain sepak bola. Namun, ia masih penasaran dengan biola jadi ia memanggil Ibu Tini untuk mengajarinya bermain biola secara privat. Ya, biola itu memikat.

#30DWC #30DWCJilid12 #day15


Komentar