Bagaimana Cara Menjaga Kelestarian Alam?

Kebakaran hutan, suhu yang terlalu tinggi, banjir, tanah longsor, dan berbagai masalah lain terjadi di negeri ini. Salah satu penyebab bencana alam adalah manusia kurang bertanggung jawab terhadap alam, seperti membuang sampah sembarangan.

Kelestarian alam perlu dijaga. Bagaimana caranya?

1. Menyadari alam itu milik Tuhan.

Banyak orang mengotori alam karena menganggap alam itu miliknya sendiri yang dapat dimanfaatkan sesuka hati. Tuhan Yang Mahakuasa telah menciptakan alam semesta serta segala isinya. Semuanya Dia ciptakan dengan baik. Manusia hanyalah pengelola. Memelihara alam dengan penuh tanggung jawab adalah salah satu tugas dari Sang Khalik kepada manusia selaku ciptaan-Nya yang paling mulia. Merawat alam merupakan wujud ungkapan syukur kita kepada Tuhan. Kesadaran dan tanggung jawab akan muncul setelah memiliki pola pikir yang benar.


2. Membuang sampah pada tempatnya dan secara tepat jika terdapat pembagian jenis sampah.

Masyarakat kerap kali malas membuang sampah pada tempatnya karena tak menemukan tempat sampah di sekitarnya. Bisa jadi ada anggapan pula bahwa membersihkan adalah tugas petugas kebersihan saja. Membuang sampah pada tempatnya perlu dimasukkan ke dalam peraturan supaya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan lebih tinggi. Penyebab utama banjir adalah tersumbatnya selokan oleh sampah. Sampah yang dibuang sembarangan akan dikerumuni lalat dan bakteri serta berbau busuk jika lama dibiarkan. Selain membuang sampah pada tempatnya, kita juga perlu memerhatikan dan membuang sampah secara tepat jika terdapat pembagian jenis kotak sampah di hadapan kita. Tempat sampah berwarna hijau untuk sampah organik seperti sisa sayuran dan dedaunan yang akan diolah menjadi pupuk kompos. Tempat sampah berwarna kuning untuk sampah non organik (anorganik), misalnya plastik yang dapat didaur ulang. Sementara itu, tempat sampah berwarna merah untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) seperti sampah kaca, pembasmi serangga dan bahan-bahan yang mengandung merkuri agar tidak membahayakan kesehatan orang-orang. Tempat sampah berwarna biru untuk sampah non organik dari kertas yang akan didaur ulang. Sedangkan tempat sampah residu berwarna abu-abu khusus untuk sampah-sampah selain keempat jenis sampah yang telah disebutkan.

3. Mendaur ulang sampah.

Sampah dapat diolah dengan bijak dan kreatif sehingga tidak dibuang sia-sia. Misalnya, sampah plastik dan kertas dapat diolah menjadi kerajinan tangan yang indah menjadi kotak pensil anak. Sampah juga bisa didaur ulang menjadi tisu yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mengolah limbah dengan bijaksana.

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) berfungsi untuk memberikan pedoman, saran dan usulan lokasi yang tepat terkait dengan pengambilan keputusan atas dampak lingkungan hidup yang timbul dari suatu kegiatan usaha. Pabrik-pabrik harus membuang limbah sesuai AMDAL supaya tidak membahayakan keberadaan alam dan masyarakat. Limbah perlu diolah dengan bijaksana.

5. Tidak menggunduli pohon.


Tumbuh-tumbuhan perlu dilestarikan untuk menjaga ekosistem lingkungan. Pohon dapat mencegah adanya banjir, tanah longsor, dan erosi. Penggundulan dan pembakaran tanaman dapat merugikan lingkungan hidup. Akar yang kuat dapat menyerap air dari tanah dan mencegah banjir. Di era modern ini, khususnya di wilayah perkotaan, pepohonan sering kali ditebang untuk mendirikan pusat perbelanjaan dan pelebaran jalan. Pada masa yang akan datang sebaiknya pemerintah membuat kebijakan agar pohon tetap eksis meskipun di area padat penduduk. Asap rokok yang dibuang sembarangan di area hutan dapat menyebabkan kebakaran hutan.

6. Memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan.

Sumber daya alam terdiri dari sumber daya terbatas dan tak terbatas. Pemanfaatannya harus sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan semata. Apabila kita hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, kita pasti akan merugikan orang lain dan generasi penerus bangsa. Keturunan kita di masa depan tidak akan dapat melihat mutiara jika kita menangkap terlalu banyak kerang untuk dimakan.

Semoga tips menjaga kelestarian alam ini bermanfaat bagi masyarakat.


Sumber:

http://dlh.tapinkab.go.id/2016/06/tempat-sampah-5-warna.html

Komentar