Traveling Kurangi Polusi Udara

Traveling memiliki berbagai manfaat. Kita dapat mengumpulkan kenangan, mengeksplorasi alam, dan memperluas wawasan. Namun, traveling sering kali menghasilkan polusi udara yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Masalah pernapasan semakin merajalela.

Saya pernah tergabung dalam komunitas rohani. Kami bepergian menggunakan beberapa mobil pribadi. Mobil-mobil kami beriringan menuju ke beberapa objek wisata. Tiap bepergian, kami menggunakan sekitar 5 mobil. Saat kesulitan menanjak, ban terbakar dan menghasilkan asap yang membubung tinggi sehingga beberapa orang harus keluar dari mobil.

Selain itu, saya juga pernah berpartisipasi dalam komunitas traveling. Kami bepergian ke beberapa objek wisata menggunakan bus. Bus kerap kali mengalami kesulitan saat jalan berliku-liku. Bus hampir terguling di tepi jurang karena kurang dapat menjaga keseimbangan. Beberapa dari para pria mendorong bus tersebut. Semua penumpang pun turun dari bus. Bau solar merebak ke mana-mana.

Beberapa saat yang lalu saya juga naik gunung bersama teman-teman. Ketika mengajak teman, saya ditolak karena teman saya merasa hawa sangat panas dan bisa membakar kulit. Teman saya lebih memilih jalan-jalan di mall daripada berpanas-panasan di bawah terik matahari. Saya dan teman-teman berjuang menggapai puncak. Di atas gunung, pemandangan sangat indah. Namun, sayangnya banyak sampah plastik makanan dan minuman di sana. "Buang sampah pada tempatnya. Jangan kotori gunung," kata temanku.

Traveling identik dengan polusi udara sebab ada banyak transportasi yang mengeluarkan kepulan asap. Gangguan kesehatan lain pun bermunculan seperti batuk dan infeksi saluran pernapasan.

Saat traveling, pilih transportasi yang lebih ramah lingkungan seperti kereta api atau kendaraan listrik daripada pesawat terbang. Cara ini paling efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

Ketika mengendarai mobil pribadi, ajak orang lain agar mobil dapat penuh atau menggunakan mobil dengan bahan bakar yang lebih efisien. Hindari mengemudi secara agresif agar bahan bakar lebih efisien. Berjalan kaki atau menggunakan sepeda saat menjelajahi destinasi lokal dapat mengurangi polusi udara.

Selalu bawa botol air minum yang dapat diisi ulang dan hindari pembelian botol plastik sekali pakai. Ini adalah cara sederhana untuk mengurangi limbah plastik dan menciptakan kesadaran tentang lingkungan. Selama perjalanan, buang sampah pada tempatnya. Kurangi penggunaan plastik  dengan membawa tas belanja kain sendiri, peralatan makanan yang dapat digunakan kembali, dan menghindari penggunaan sedotan plastik.

Ajak teman-teman untuk turut berpartisipasi dalam upaya menjaga lingkungan saat traveling. Menjaga lingkungan saat bepergian adalah tanggung jawab bersama. Mari berikan kontribusi positif untuk mengurangi polusi udara.

Komentar