30 Days Writing Challenge

30 Days Writing Challenge… Aku melihat iklan ini di satu grup kepenulisan. Rasa penasaran mulai menghantui. Aku pun bertanya-tanya seputar hal ini. Rasa takut dan galau sempat melanda pikiranku. Mungkinkah aku mampu menulis selama 30 hari berturut-turut? Bisakah aku memiliki ide setiap hari, padahal aku hanya kadang-kadang menulis akhir-akhir ini? Keraguan demi keraguan merajalela. Semua berkecamuk, perlahan tetapi pasti menggangguku.

Aku mulai meyakinkan diriku sendiri, ya, aku pasti bisa. Coba saja. Entah hasilnya bagaimana, berhasil atau tidak, yang penting sudah berusaha. Akhirnya, aku mulai membuat blog khusus 30 Days Writing Challenge. Pasalnya, blogku selama ini berisi curhatanku dan baru sedikit orang yang mengetahuinya. Mau dibawa ke mana mukaku kalau dibaca khalayak ramai? Hehe. Aku menamakan blog baruku ini prayingandwriting.blogspot.com. Aku memilih nama ini karena berdoa dan menulis itu penting. Berdoa tanpa menulis cuma isapan jempol semata. Menulis tanpa berdoa itu hanya ilusi.

Aku memberanikan diri untuk mendaftar dengan motivasi untuk disiplin menulis dan belajar seputar kepenulisan. Aku pun mengajak temanku, yang tak kusangka menjadi satu grup denganku di Squad 5. Tiga puluh hari menulis, bukan 30 hari mencari cinta, satu grup bersama 10 orang lain. Hari demi hari mulai kujalani. Aku merasakan berbagai kesulitan. Misalnya menulis dengan tema-tema yang tak terpikirkan olehku (labirin, biola, kanuragan). Aku biasanya menulis pukul 23.00 WIB. Sangat mepet dengan deadline pukul 24.00 WIB. Ada masa-masa tak beride, akhirnya menuliskan sesuka hatiku dan hasilnya agak jelek. Aku pun pernah ketiduran sambil mengetik di tab sehingga terlambat sekali menyetorkan tulisan pukul 01.00 keesokan harinya. Halangan terbesar adalah ketika aku mudik, naik kereta, dan tiba-tiba memenangkan lomba berhadiah writing workshop bersama Dee Lestari. Aku hanya tidur dua jam dalam gerbong kereta sembari menulis untuk 30 Days Writing Challenge. Akibatnya, aku mengikuti workshop dalam keadaan kurang tidur dan sangat lelah, tetapi aku berusaha berkonsentrasi. Puji Tuhan, aku bisa dua kali membagikan pelajaran dari Kak Dee di KOUF Squad 5.

Hal yang kusukai dalam 30 Days Writing Challenge adalah membuat deklarasi dan IWQ. Dari zaman dahulu, aku suka membuat quote. Selain itu, feedback juga berguna untuk perbaikan di masa depan. Terkadang kita merasa tulisan itu bagus, tetapi para pembacalah yang menilai hal-hal yang tak kita sadari. Aku pun belajar memberi feedback, tetapi yang kukomentari hanya seputar PUEBI. Tak terasa 30 hari telah kujalani. 30 Days Writing Challenge telah berakhir. Terima kasih ya, 30 Days Writing Challenge. Tetap disiplin menulis ya semuanya.

#30DWC #30DWCJilid12 #day30


Komentar