Cara Anak Rantau Mengatasi Kerinduan pada Desa


Sebagian besar orang harus meninggalkan desa dan menetap di kota karena pekerjaan dan studi. Merekalah yang disebut anak rantau. Ada banyak hal di desa yang menimbulkan kerinduan. Misalnya, makanan khas, kehangatan keluarga, perhatian teman-teman, suasana kekeluargaan dalam hidup bertetangga, udara sejuk, ketenangan, pemandangan alam yang indah. Keterbatasan tenaga, waktu dan dana membuat anak rantau jarang bisa kembali ke desa asalnya. Berikut cara anak rantau mengatasi kerinduan pada desa: 
1.Bersyukur dalam segala keadaan 
Saat kita bersyukur dalam segala keadaan, kita pasti menyadari bahwa menetap di desa dan di kota memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Rasa syukur kepada Tuhan akan mengusir keluh kesah dan gundah gulana. Dengan bersyukur, kita takkan mengeluh karena tak bisa pulang ke desa. 

2.Menikmati kota 
Menikmati kota dapat dilakukan dengan cara berlibur mengelilingi kota dan mengambil foto-foto indah sepanjang perjalanan. Tak perlu terlalu banyak foto. Ambil foto-foto yang berkesan di hati. Di kota memang jarang dijumpai wisata alam. Oleh karena itu, sebagai gantinya, kita dapat melakukan wisata sejarah ke museum dan monumen, serta berbagai objek wisata menarik lainnya. Jika kita menyukai alam dan kota tempat kita tinggal serasa gersang bergedung-gedung saja, kita dapat pergi ke taman atau kota lain yang berdekatan untuk menikmati pemandangan alam yang indah, udara sejuk, dan ketenangan sejenak. 

3.Berbaur dalam komunitas baru 
Sering kali anak rantau enggan bergaul karena takut dianggap kurang modern dan masih berlogat daerah. Akan tetapi, terimalah diri sindiri. Setelah itu, berbaur dalam komunitas baru. Tak semua orang meremehkan. Carilah komunitas baru yang mau menerima kita apa adanya dengan segala keterbatasan yang ada.

Mengatasi kerinduan pada desa tak terlalu sulit bukan? Anak rantau, mari kita berdoa dan berjuang!


#30DWC #30DWCJilid12 #day26 

Komentar